kampunggelgel 27/02/2025. Pada pertemuan Poktan BKB Nurul Huda yang dilaksankan pada hari Kamis, tanggal 27 Februarui 2025, bertempat di gedung aula TK Nurul Huda Desa Kampung Gelgel Klungkung, yang dimana dilakukan tentang penyuluhan atau sosialisasi tentang Bina Keluarga Balita, kemudiaan dilanjutkan penyampean materi oleh narasumber yaitu bunda zakiyatul wardah selaku anggota PKK dan bekerja dibidang keperwatan dan pendidikan parenting adapun yangdibahas adalah tentang pengelolaan emosi anak secara wajar untuk para orang tua yang memiliki anak usia balita, materinya sebagai berikut:
Emosi adalah hal yang wajar dimikili oleh semua manusia termasuk juga pada anak-anak.
Perkembangan emosi berdasarkan usia anak:
- Usia 0-1 tahun: Anak-anak pada usia ini masih belum dapat mengenali dan mengungkapkan emosi mereka dengan jelas.
- Usia 1-2 tahun: Anak-anak pada usia ini mulai dapat mengenali dan mengungkapkan emosi dasar seperti bahagia, sedih, dan marah.
- Usia 2-3 tahun: Anak-anak pada usia ini mulai dapat mengembangkan emosi kompleks seperti cemburu dan iri.
- Usia 4-5 tahun: Anak-anak pada usia ini mulai dapat mengembangkan kemampuan untuk mengenali, mengungkapkan, dan mengelola emosi mereka.
Pentingnya Mengajarkan Emosi pada Anak
- Membantu anak mengenali dan mengungkapkan emosi: Mengajarkan anak untuk mengenali dan mengungkapkan emosi mereka dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan sosial dan emosi.
- Membantu anak mengelola emosi: Mengajarkan anak untuk mengelola emosi mereka dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk mengatasi stres dan masalah.
- Membantu anak mengembangkan empati: Mengajarkan anak untuk mengenali dan menghargai emosi orang lain dapat membantu mereka mengembangkan empati dan kemampuan sosial.
Cara Mengajarkan Emosi pada Anak
- Berbicara tentang emosi: Berbicara dengan anak tentang emosi mereka dan membantu mereka mengenali dan mengungkapkan emosi mereka.
- Menggunakan contoh: Menggunakan contoh untuk mengajarkan anak tentang emosi, seperti "Kamu merasa sedih ketika kamu jatuh, bukan?"
- Mengajarkan kemampuan mengelola emosi: Mengajarkan anak kemampuan mengelola emosi, seperti mengambil napas dalam-dalam atau menghitung sampai 10.
- Mengajarkan empati: Mengajarkan anak untuk mengenali dan menghargai emosi orang lain, seperti "Bagaimana kamu merasa ketika temanmu sedih?"